Awal kisahnya ketika saya masih du2k dibangku sekolah dasar. Waktu i2 bru klas 3. Nah, ceritanya spt ini. Pasti kalian semua tahu suasana di bulan ramadhan dmn bnyak org2 muslim yg melaksanakan salah satu kewajiban mereka, nah pada saat itu saya tengah du2k dibangku dpan rumah tiba2 saya dikejutkan dgn segerombolan anak2 sebayaku dan ternyata mereka memang tmn bermainku.
Salah satu dari mereka kmudian menghampiriku dan mengajakku ke masjid, dan entah knp saya langsung mengiyakan ajakannya, sedangkan saya sama skali tidak tahu cara beribadahnya. Mungkin krn semangat yang ku lihat dari teman2ku yang begitu besar. Kemudian saya masuk ke dalam rumah dan mengganti pakaian yang biasa digunakan untuk sembahyang di masjid. Melihat penampilanku ayahku pun senang (sekedar info dikeluarga ada 2 agama, Islam (pace) Kristen (mace)).
Saya kemudian ke masjid bersama teman2ku. Sesampainya di masjid kami langsung ke belakang untuk membasuh anggota tubuh atau lebih dikenal dgn tempat wudhu. Salah seorang jamaah kemudian menghampiriku dan bertanya,"mengapa kamu belum berwudhu padahal waktu yang tersisa tinggal sedikit?" yang benar aza ini kn pertama kalinya saya ke masjid utk sembahyang mana saya tau caranya,pikirku. Kemudian org tersebut mengajarku cara2 berwudhu. Setelah selesai saya lalu masuk ke dalam lalu tiba2 seorang pemudi menghampiriku dan bertanya,"apa yg kau lakukan disini?? Disini bukan tempat bermain tau!! Sana pulang dan jangan ganggu org beribadah".
Mendengar hal tersebut saya menjadi sedih dan tidak bersemangat lagi. Saya pulang dengan wajah sedih dan tak bisa berkata apa2. Sesampainya dirumah ayah heran dan bertanya,"kamu knapa?" tapi krn sholat sudah hampir dimulai ayah langsung ke masjid tanpa mendengar jawabanku. Barulah setelah kembali dari masjid ayah kembali bertanya ada apa dengan saya :)??
Dengan suara terbata-bata saya mencoba menjelaskan. Ayah tidak menyangka dan seperti tidak percaya dengan apa yang saya katakan. Ibu ku yang juga mendengar hal i2 marah dan sempat bertengkar dengan Ayah tapi hanya sejenak. Ibu yang berbeda keyakinan dengan Ayah berkata,"oh jadi i2 yang diajarkan di masjid.,menghina org yg datang dan hendak melakukan ibadah". Ibu juga berkata padaku untuk tidak pergi ke masjid lagi. Tiga hari kemudian, tepatnya hari minggu Ibu mengajakku ke gereja. Saya masih trauma dengan kejadian di masjid.
Setelah di bujuk saya pun mau ikut Ibu ke gereja dan ternyata pikiranku mengenai hal buruk yang akan terjadi lenyap ketka melihat senyuman hangat dan penuh keceriaan menyambutku. Saya senang dan inilah salah satu faktor mengapa saya memilih Kristen. Setelah saya duduk diklas 5 SD saya mengikuti sekolah minggu di gereja tapi tdk brlangsung lama hanya sekitar 2 kali hhe.
Hari2 pun berlalu dengan cepat dan tak terasa saya sudah du2k dibangku SMP klas 1. Ketika pelajaran Agama Kristen, saya hanya bisa diam dan bengong karna smw murid membawa Alkitab sedangkan saya tidak. Maklum saya jarang ke gerja jadi nda mengerti hhe bisa diblg sat i2 cm Kristen KTP. Setelah naik klas kami mendapat tugas dari Guru agama untuk mencatat bhan bacaan/khotbah/kesimpulan dari ibadah tiap minggunya dan harus ditanda tangani oleh Pendeta masing2. Saya tidak tau harus bagaimna. Saya tidak pernah ke gereja, untunglah Ibu ku mau membantu ku.
Sewaktu duduk di klas 3SMP, menjelang perayaan Natal pihak sekolah dan guru kami memilih 3 org murid untuk ikut perlombaan. Saya kaget karna terpilih menjadi salah satu peserta. Perlombaannya adalah "lomba doa syafaat". Dengan berbagai alsan saya memohon utk dikeluarkan dari peserta lomba trsebut. Secara saya nd tau berdoa, doa syafaat lagi hhe...
Waktu berlalu dengan cepat dan saya sadar saya sangat jauh dari Tuhan. Org tua ku biasa menasehatiku namun ku abaikan. Sampai pada akhirnya saya merasa benar2 terpuruk. Saat itulah saya mengandalkan kemurahan Tuhan. Berharap Tuhan masih mau mengampuniku atas segala kesalahanku. Hingga suatu malam saya bermimpi dan didalam mimpi itu saya mendapat teguran agar saya bertobat dan kembali ke jalan tUhan. Tapi saya merasa sudah sangat jauh dari Tuhan. Saya malu dengan teman2 yang lain yang begitu taat dan patuh pada perintah Tuhan.
Setelah berpkir cukup lama, akhirnya saya mau mengenal Tuhan. Saya baru mengaku bahwa saya Kristen pada saat duduk di klas 3 SMK, dihadapan pendeta dan jemaat. Saat itulah saya baru dibaptis. Setelah melalui proses pembelajaran yang disebut dengan katekisasi. Tidak lama setelah itu saya ikut dalam persekutuan pemuda di jemaat ku. Semenjak bergaul di PPGT saya mulai rajin dan taat serta aktif dalam ibadah, khususnya ibadah rutin PPGT. Hari2 ku yang suram kini mulai tampak cerah. Seirng dengan perjalanan waktu, perayaan paskah pun tiba dan untuk pertama kalinya dalam hidupku saya terlibat dalam kepanitiaan dan saat itu saya ditempatkan di seksi konsumsi (sesuai hobi frennn hhe). Itulah pengalaman hidupku yang paling berkesan.
Setelah hampir setahun terlibat dalam PPGT, pengurus membuat program kerja dan membuat suatu tim kerja untuk pengadaan LAPTOP. Setelah melalui proses yang rumit untuk kali kedua dalam hidupku, saya terlibat lagi dalam kepanitiaan bahkan terangkat jadi ketua. Ternyata menjadi ketua tidaklah mudah, tapi saya menjalni dengan penuh rasa tanggung jawab dan sukacita. dan puji TUhan saat ini laptop tersebut sudah terealisasi.
